Sabtu, 19 Desember 2009

OOP (Object Oriented Programming)

OOP (Object Oriented Programming)



SEJARAH OOP

Sebelum kita melangkah untuk pembelajaran OOP alangkah baiknya sebagai pengetahuan saja mari kita ulas mengapa ada konsep atau teknik pemograman OOP dan apakah ada teknik pemograman sebelum atau selain OOP ?

Konsep OOP ini sendiri sebenarnya sudah lama dimulai yaitu pertengahan 1960-an tepatnya tahun 1966 (Ole Johan Dhal dan Kristen Nygaard berasal dari universitas Olslo, norwegia) dengan sebuah bahasa program SIMULA yang dituliskan pada jurnal yang berjudul “SIMULA An Algol Based Language” kemudian dilanjutkan di era 70-an dengan SMALLTALK. Tetapi secara teknis pengembangan teknik OOP belum insetif atau optimal dipergunakan, pada pertengahan 80-an konsep OOP sudah mulai dibicarakan dan semakin populer dengan bahasa pemogramannya seperti C++ dan Eifle. Popularitas OOP semakin berkembang dan menjadi buah bibir hampir semua pengembang perangkat lunak pada tahun 90-an, dengan akhirnya konsep OOP menjadi booming ditahun 2002 hingga sekarang. Adapun bahasa yang banyak digunakan pengembang yaitu Java (Sun Microsystem), kemudian visual basic (Microsoft) dan C# (c-sharp) diperkenalkan oleh Microsoft.

Seperti yang kita pertanyakan diatas teknik pemograman selain teknik OOP adalah teknik pemograman terstruktur. Beranjak dari teknik pemograman terstruktur maka terbentuk teknik pemograman OOP. Konsep pemograman OOP ini bermaksud untuk mempermudah teknik dalam pemograman ketimbang pemograman terstruktur. Banyak sekali kemudahan yang didapat teknik OOP salah satunya adalah program dapat dipecah menjadi beberapa bagian. Sehingga mempercepat dalam pengembangan software. Tentunya lebih efektif karena jika dipecah dan dikerjakan oleh beberapa programmer maka bisa lebih focus kepada objek tertentu saja tanpa harus mengetahui objek yang lainnya.


KONSEP OOP

Mari kita pelajari lebih dalam apa itu konsep OOP?

OOP (Object Oriented Programming) secara arti dalam bahasa indonesia adalah pemograman berorientasi objek, dari arti nya saja kita sudah bisa mendefinisikan bahwa program yang akan kita buat terdiri dari bermacam macam objek kemudian objek tersebut dapat dipanggil kapan saja. Itulah kelebihan pada paradigm orientasi objek memandang permasalahan sebagai sekumpulan obyek, sehingga dapat dengan mudah memecahkan masalah karena algoritma, logika dan behavior pemogramannya dapat lebih spesifik. Kemudian objek tersebut dikemas (enkapsulasi) sehingga lebih memudahkan dalam trace karena permasalahan yang timbul tidak akan lari dari kemasan yang dimaksud. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, mengirim pesan ke objek lainnya dan juga pengembalian nilai. Tanpa harus mengetahui isi dari objek tersebut. Selain itu Konsep Pemograman berorientasi objek sangat bisa mendekati pada permasalahan secara nyata. sehingga lebih cepat dalam menyatukan pemikiran, maka akan meminimalis kesalapahaman sistem dan prosedur yang akan dikembangkan


CLASS

Kelas adalah semacam cetakan, atau template, untuk membuat objek, atau pun wadah dari objek ataupun lebih dari satu objek, secara ringkasnya adalah class merupakan tempat sekumpulan objek memiliki karakteristik yang sama, sehingga dapat dibuatkan semacam blueprint­nya atau templatenya


OBJECT

Objek Mewakili suatu entitas, baik fisik, atau konsep yang memiliki attribut, variabel, identitas, state dan behavior. State adalah kondisi kondisi yang mungkin di ada dalam obyek. Behavior menentukan bagaimana objek dapat beraksi dan bereaksi. melalui operasi dan method

Objek merupakan instance (wujud nyata) dari Class

Atribut, merupakan property yang dimiliki oleh suatu objek

Variable, merupakan tempat menampung nilai yang yang diberikan terhadap atribut

Method, merupakan cara bagaimana objek bereaksi dan menerima reaksi


Contoh Code Java*

// Class

class Meja{

String warna;

int jumlahKaki;

// Method

void cetakMeja(){

System.out.println("Warna : " + warna);

System.out.println("Jumlah Kakinya : " + jumlahKaki);

}

}


public class MejaInfo{

public static void main(String[] args){

// object

Meja infomeja = new Meja();

// attribut diberi nilai

infomeja.warna = "Hitam";

infomeja. jumlahKaki = 4;

// Menjalankan Method

infomeja. cetakMeja();

}

}



INTERFACE

Interface sama saja artinya dengan class

Tetapi perbedaannya interface hanya memiliki method,

Interface tidak memiliki implementasi

// interface

interface intMobil{

public abstract void majukan();

public abstract void mundurkan();

}




// implement

class Mobil implements intMobil {

public void majukan (){

System.out.println("Mobil Maju ");

public void matikan(){

System.out.println("Mobil Mundur");

}}




public class mobilInfo{

public static void main(String[] args){

Mobil infoMobil = new Mobil ();

infoMobil. majukan ();

infoMobil. mundurkan ();

}

}


INHERITANCE/PEWARISAN

mencipatakan sebuah objek baru yang sebagian sifatnya sama percis atau sudah ada pada objek lain. Anda dapat menggunakannya sebagai fondasi untuk objek yang sama yang memilliki perilaku atau karakteristik sama. Selain Inheriten mempunyai sifat pewaris tetapi dia mempunyai beberapa sifat lagi yang unik yang tidak dimiliki oleh objek lainnya

class Rumah{

int harga = 0;

// method

void hitungHarga (int hargaPermeter, int luasBangunan) {

harga = harga + (hargaPermeter * luasBangunan);

System.out.println("harga yang didapat :" + harga );

}

}


// Inheritance

class RumahMewah extends Rumah {

public void hitungJumlahKamar(int jumlahKamar) {

System.out.println(“Jumlah Kamar :”+ jumlahKamar);

}

}


class RumahInfo {

public static void main(String[] args) {

// object

RumahMewah infoRumah = new RumahMewah ();

// method

infoRumah. hitungJumlahKamar (5);

}

}

Jumat, 18 Desember 2009

Manajemen Proyek

MANAJEMEN PROYEK

1. Hubungan antara ketidak pastian Proyek dan bahwa proyek harus menciptakan suatu produk jasa yang unik. Oleh karena itu proyek memasukkan ketidak pastian. karena suatu proyek itu unik karena kadang-kadang sulit untuk secara jelas mendefinisikan: sasaran proyek, estimasi berapa lama proyek tersebut selesai, atau berapa biaya yang diperlukan. Ketidak pastian ini yang menjadi alasan utama dilakukan pengelolaan proyek dalam menghadapi tantangan, terutama proyek yang memasukkan teknologi baru. Dari ciri bahwa proyek itu unik maka proyek akan menciptakan produk yang unik pula. Dengan nilai manfaat daya guna yang tinggi.

2. Sama halnya mengapa proyek yang memasukan teknologi baru selalu menghadapi ketidakpastian. Jika kita bicara apa itu teknologi yang baru kalau dikaitkan dengan proyek tentu teknologi tersebut haruslah unik maka dari sini saja kita dapat melihat bahwa apakah teknologi yang baru itu mempunyai maanfaat daya guna yang tinggi, apakah teknologi yang baru ini dapat diterima oleh banyak pihak, seberapa lamakah teknologi yang baru ini dapat diterima atau terselesaikan, maka yang akan timbul adalah selalu menghadapi ketidakpastian.

3. hubungan antara pohon industri teknologi informasi dengan investment pada industri tertentu. Peran teknologi informasi sangat berhubungan erat dengan investment pada industri lain. Karena dengan adanya pemanfaatan pohon industri teknologi informasi dan pengembangan pohon industri informasi tepat pada sasaran maka investasi tersebut tidak akan sia sia bahkan menjadi sarana kemajuan dan kesuksesan pada industri lain yang memanfaat pohon industri teknologi informasi. Contoh penerapan teknologi informasi pada industri kelapa sawit yaitu ERP untuk Industri Kelapa Sawit. Dari sisi logistik, untuk menekan biaya, perusahaan dapat melakukan sentralisasi pembelian bibit, pupuk, pestisida, dan sebagainya, serta mengatur keluar masuk barang sesuai dengan wilayah yang membutuhkannya. Perusahaan juga mampu menghitung setiap biaya dan anggaran yang dibutuhkan dalam setiap aktivitas, mengontrol transaksi dari beberapa perkebunan dan perusahaan, mempersingkat financial close-cycle, serta pajak, peningkatan efisiensi dan efektivitas. dan sangat mengurangi resiko tidak terpantaunya proses produksi. Karena semua aktivitas produksi telah tercatat teknologi informasi tersebut sehingga dapat mengambil keputusan yang cepat dan akuran.

4. Adapun cara memaksimumkan nilai investasi teknologi informasi perusahaan sambil meminimumkan resiko yaitu seperti pembahasan pada point no 3, maka disini hanya saja penerapan teknologi informasi benar-benar dipergunakan secara maksimal seperti mencatat bahan bahan baku yang dipakai pada industri tersebut. Memanfaatkan teknologi informasi untuk menghitung biaya produksi dan biaya lainnya sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Untuk meminimumkan resiko dari teknologi informasi tersebut maka yang pertama adalah pengetahuan akan teknologi informasi yang akan diterapkan agar tidak terjadinya kesalah pahaman pengunaan teknologi informasi yang akan diterapkan, lalu semua bidang dalam industri tersebut menggunakan teknologi informasinya dengan baik dan benar. Maka resiko yang akan timbul akan kecil sekali dan sebaliknya tingkat produksi akan lebih maju dan sukses. Dan sebelum adanya penerapan teknologi informasi kedalam industri tersebut, tidak lupa harus adanya analisa, review dan studi kelayakan teknologi tersebut agar tidak terjadi perbedaan alur kerja (flow system) terhadap sistem dan prosedur yang ada pada industri tersebut.

5. Bagaimana proyek seharusnya merupakan aplikasi dari knowledge. Seperti yang kita sudah ketahui Knowledge adalah penggabungan antara pengalaman, nilai, informasi kontekstual, pandangan dan intuisi para pakar yang membangun lingkungan dan kerangka evaluasi dan juga gabungan pengalaman dan informasi baru. dan yang terpenting adalah knowledge berasal dari informasi dan informasi berasal dari data, dari sini kita bisa ambil bahwa proyek merupakan proses karena proyek berfungsi sebagai proses yang dapat mengelola data – data baik yang nyata maupun yang tidak nyata yang kemudian diolah agar dapat dijadikan informasi – informasi yang bermanfaat dan berguna untuk orang banyak dan mempunyai nilai yang tinggi, dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk digunakan sebagai alat dan teknik untuk kegiatan proyek yang dapat memenuhi kebutuhan proyek. sehingga proyek tersebut dapat dijadikan aplikasi dari knowledge.

Etika dan Hukum Cyber

Etika dan Hukum Cyber

1. Peran UU ITE
a. Peran UU ITE yang dimiliki Republik Indonesia yang paling utama adalah melindungi masyarakat pengguna teknologi khususnya internet yang bersifat informasi dan transaksi elektronik di wilayah negara kesatuan Republik Indonesia. Dan sebagaimana dalam pertimbangan adanya UU ITE , dalam era globalisasi informasi tentunya menempatkan Indonesia sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia sehingga mengharuskan dibentuknya peraturan mengenai pengelolaan informasi dan transaksi elektronik di tingkat nasional .
b. Untuk saat ini mungkin cukup, tapi perlu disempurnakan dibagian –bagian tertentu , seperti pasal 27 yang dikenal sebagai pasal karet karena membingungkan dan rentan menjadi ranjau bagi para blogger, seperti pada pasal 27 ayat 1, yang bila mengirim gambar atau foto yang berbau pornografi karena iseng bisa terjerat pasal ini. Pasal 27 ayat 2, karena tidak puas dengan pelayanan publik, kemudian kita menyebarluaskan ke banyak orang , dengan tidak sengaja, tentunya sebagaimana kita menulis surat pembaca pada surat kabar, namun karena ketidak tahuan kita. Bisa terkena pasal ini .
2. Beberapa kasus kejahatan yang terjadi di dunia maya antara lain :
a. Kasus penghinaan TRANSTV, dimana penulisnya sakit hati di bekas tempat kerjanya.
b. Iwan Piliang , tulisan di blognya yang menyudutkan salah satu anggota DPR
c. Blog ditutup karena menghina umat beragama yaitu memuat komik Nabi Muhammad
d. Kasus Prita dengan menulis email karena ketidapuasan terhadap pelayanan salah satu rumah sakit.
e. Kasus klikbca , dengan memanfaatkan kemiripan yang dibuat oleh orang lain sehingga membingungkan pemakai web yang sebenarnya .
3. Belum semua perangkat hukum menguasai dunia maya, baik kepolisian , kejaksaan atau Hakim. Sehingga menyulitkan untuk melakukan penyidikan maupun untuk mengambil keputusan . Jalan terbaik adalah menididik atau mengadakan pelatihan secara khusus petugas- petugas tersebut dalam bidang Cyber Law .
4. Pihak - pihak yang terpenting adalah
1. Kepolisian , karena sebagai alat negara yang berhubungan langsung dengan ketertiban masyarakat.
2. Departemen Komunikasi dan Informatika, sebagai pengawas dan pelaksana di lapangan dengan menerbitkan aturan-aturan dibawah Undang-undang seperti Peraturan Mentri yang mengatur tentang penyelnggara Telekomunikasi.
3. Badan Intelijen Negara ( BIN ), diharapkan dengan kemampuan yang tangguh di bidang informasi dan transaksi elektronik, untuk mencegah dengan cepat teror terhadap bangsa dan negara

Loan Calculator - Metode dan Cara menghitung pinjaman

Metode dan Cara Pinjaman Kredit - Loan Calculator. Saat Anda hendak melakukan kredit kepada bank, hal yang biasa diperhatikan adala...